HARI ANAK NASIONAL : Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (kiri) menyapa sejumlah anak pendukung puncak peringatan Hari
Anak Nasional 2012 di Teater Imax Keong Emas, TMII, Jakarta Timur, Rabu
(29/8). Peringatan Hari Anak Nasional tersebut mengambil tema “Bersatu
Mewujudkan Indonesia Ramah Anak”.
Jakarta ( Berita ) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan anak harus dilindungi dan dijauhkan dari semua lingkungan dan juga tindakan kekerasan baik fisik maupun non isik untuk menjamin tumbuh kembangnya yang baik.
“Selama beberapa tahun terakhir ini, dalam kaitan dengan anak-anak Indonesia, pada hakikatnya Pemerintah melaksanakan dua agenda utama, yaitu perlindungan dan pemberdayaan bagi anak-anak,” kata Presiden dalam peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di Teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu [29/08].
Kepala Negara menegaskan meski pemerintah menjalankan program perlindungan bagi anak dan juga mendorong pemberdayaan anak-anak, peran orang tua tetap penting dalam mendidik dan mendampingi tumbuh kembangnya anak. “Sebagai orang tua, kita berkewajiban untuk menjaga dan melindungi anak-anak kita dari berbagai bentuk kejahatan, kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,” kata Presiden.
Ditambahkannya,”Di samping itu, kita juga terus berupaya agar anak-anak tidak ditelantarkan, dan tidak mendapatkan sanksi hukuman yang tidak adil dan tidak tepat, kita juga perlu melindungi mereka dari pergaulan yang tidak baik.”
Goncangan budaya
Presiden mengatakan terkait dengan pemberdayaan anak, dalam arti luas adalah pemberian pendidikan dan pengembangan kepada anak-anak.
“Tidak kita sadari, saat ini orang tua sering dihinggapi oleh yang disebut goncangan budaya dan kejutan masa depan. Banyak orang tua yang menganggap anak-anaknya memiliki cara berpikir, pergaulan, ‘mind set’ dan lainnya yang menyimpang dari nilai-nilai yang seharusnya,” katanya.
“Pandangan seperti itu, sampai batas tertentu barangkali benar, tetapi pada sisi lain, juga bisa jadi ada permasalahan antara pemikiran orang tua,dengan masa di mana anak-anaknya berada sekarang ini. Dalam kaitan itu, orang tua tidak lagi tepat untuk sekedar mengatakan: ¿Jangan ini…! dan ¿Jangan itu…!kepada anaknya,” tambah Presiden.
Presiden menegaskan komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua harus selalu terjalin sehingga tidak hanya sekedar melarang namun juga bisa memberikan pemahaman kepada anak.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Teater IMAX Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah.
Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama Ketua Panitia Peringatan Hari Anak Nasional 2012 Menteri Agama Suryadharma Ali dan sejumlah menteri terkait mengikuti acara yang berlangsung pukul 10.00 WIB.
Puncak acara peringatan HAN 2012 kali ini dibagi ke dalam dua bagian, acara di dalam Teater Keong Mas yang dihadiri Presiden, Ibu Negara dan sekitar 700 undangan dan acara di luar Teater Keong Mas yang diikuti oleh 1200 peserta.
Dalam rangkaian acara yang berlangsung di dalam teater Keong Mas terdapat penyerahan penghargaan kepada mereka yang berjasa atas kemajuan anak Indonesia dan anak-anak berprestasi yang diserahkan oleh Menteri Agama selaku ketua panitia dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Ameliasari.
Juga akan dipentaskan operet Pelangi Anak Nusantara yang diperankan oleh siswa dari sejumlah madrasah, pesantren, anak berkebutuhan khusus dan anak dari daerah perbatasan.
Sementara itu untuk acara yang berlangsung di luar teater Keong Mas sejumlah kegiatan yang berlangsung adalah pembacaan dongeng bagi anak Indonesia oleh Pak Raden, dialog anak Indonesia bersama Gus Pur dan Pak Habudi serta pemberian penghargaan tokoh inspirasi dunia anak yang diberikan pada Pak Raden dan keluarga Bapak-Ibu Kasur, pentas musik dari Wali Band dan Baim.
Selain Presiden dan Ibu Negara, acara peringatan HAN 2012 juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komnas Perlindungan Anak, duta besar dan tokoh pendidik serta pemerhati kesejahteraan anak.
Selain acara puncak peringatan HAN 2012 yang dihadiri Presiden, peringatan HAN juga diramaikan sejumlah kegiatan antara lainlomba pidato dan penulisan materi khutbah tingkat MTs Se-DKI Jakarta, Kompetisi Sains Madrasah, Pentas Anak Berkebutuhan Khusus, Sayamwara Tripitaka Gatha, Pesperawi Nasional tingkat remaja dan One Day for Children Kementerian Sosial.
Pencegahan Kekerasan Harus Dilakukan Sejak Dini
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sikap tidak toleran dan mudah melakukan kekerasan bisa dicegah bila sejak usia anak-anak seseorang terbiasa memiliki pemahaman tentang kasih sayang dan kebaikan .
Presiden dalam acara peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Jakarta, Rabu mengatakan orang tua sejak dini harus menanamkan benih-benih kemuliaan di dalam diri anak-anak sehingga saat dewasa tidak menjadi sosok yang mudah tersulut untuk melakukan tindakan anarkis dan tidak toleran. “Kita semua selayaknya memahami bahwa masa kanak-kanak adalah masa tanam yang sangat subur,” kata Presiden.
Kalau ditanam benih kebaikan, kasih sayang, dan benih kemuliaan, akan tumbuh menjadi anak-anak yang berkarakter unggul dan mulia. Tetapi sebaliknya, kalau hal-hal itu kita abaikan, maka justru benih-benih kekerasan dan kerusakan yang akan tertanam, kata Presiden.
Karena itu Kepala Negara menegaskan pentingnya peran orang tua dan semua pihak untuk menanamkan sejak dini pemahaman pada anak mengenai sikap-sikap anti kekerasan dan sifat toleransi terhadap perbedaan yang ada.
“Selanjutnya, kita juga harus memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penyiapan masa depan anak-anak kita. Investasi yang tepat dan kita lakukan untuk meningkatkan kualitas anak-anak akan menimbulkan siklus Positif pada periode berikutnya, kualitas kehidupannya akan lebih baik,” kata Presiden.
Sebaliknya, mengabaikan kualitas anak-anak, akan memunculkan siklus negatif, ini berarti bahwa kualitas kehidupan berikutnya akan suram, hal ini berlaku pada tingkat pribadi, keluarga, bahkan bangsa, paparnya.
Presiden juga mengajak orang tua untuk memenuhi semua hak-hak anak dan merawat anak dengan penuh kasih sayang yang pada gilirannya akan memberikan dampak yang baik pada perkembangan anak.
“Kita berkewajiban untuk memenuhi hak anak-anak kita, mari kita rawat dan asuh anak-anak kita dengan penuh kasih sayang dan penuh tanggung-jawab, utamanya bagi anak-anak kita yang berada pada usia emas, golden age, dari lahir hingga umur delapan tahun,” katanya.
Ditambahkan Presiden,”orang tua yang bijak, adalah orang tua yang memenuhi hak-hak anaknya, diantara sekian banyak hak anak adalah hak untuk memperoleh pendidikan, rasa aman, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Kita semua harus saling bekerjasama untuk memenuhi hak-hak anak kita.”
Lindungi Anak Dari Lingkungan Sosial Buruk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan semua pihak untuk melindungi anak dari lingkungan sosial yang buruk, sehingga memiliki perkembangan mental dan wawasan yang baik sebagai salah satu modal kemajuan bangsa.
Dalam acara peringatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2012 di Teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, Rabu, Presiden mengatakan dengan menjaga anak dari pengaruh lingkungan sosial yang buruk maka anak akan tumbuh dengan baik dan memiliki tenggang rasa serta kepekaan sosial.
“Di era global saat ini, kita harus memberikan lingkungan sosial, pendidikan, dan tata pergaulan yang ramah bagi anak-anak. Dengan cara itu, anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang menyongsong masa depan yang cerah,” ujar Presiden.
Kepala Negara mengatakan membimbing anak dengan lingkungan yang baik akan mendorong anak menjadi sosok dengan kepribadian dan karakter yang kuat saat dewasa.
“Untuk itulah, selain memberikan perhatian pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi anak-anak, pemerintah memberi ruang yang lebih besar pada program-program inovatif, yang dapat meningkatkan kecerdasan, kebugaran, dan
kesejahteraan anak-anak kita,” tegas Presiden.
Presiden menambahkan,”bagaimanapun, anak-anak kita di masa depan dihadapkan pada kompetisi global yang keras, karena itulah, kita dorong anak-anak kita untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan bidang kehidupan yang penting bagi masa depannya, baik itu sains dan teknologi bisnis dan ekonomi, maupun seni dan budaya, atau cabang profesi dan bidang kehidupan apapun.”
Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Anak Nasional 2012 dalam sambutannya mengatakan semua pihak harus ikut serta dalam upaya menyediakan lingkungan yang ramah bagi anak, memastikan tidak ada diskriminasi dan mendapatkan semua kebutuhannya.
“Semua anak harus terlindungi dari tindakan kekerasan mental sosial dan fisik, harus ada penyaluran sesuai minat bakat dan kemampuannya,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, juga diberikan penghargaan bagi dua siswa berprestasi masing-masing Naura Fathiyah siswa MTs 2 Pamulang Tangerang Selatan atas prestasi tingkat nasional di bidang Matematika.
Juga penghargaan diberikan pada Nurul Indriyani, siswi SMA Grobogan, Jawa Tengah, yang berprestasi sebagai motivator pencegahan pernikahan usia dini dan juga persamaan gender bagi anak perempuan.
Acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 dihadiri oleh menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu II dan juga sejumlah pejabat lainnya, tokoh pemerhati anak dan juga siswa-siswi sekolah dasar hingga sekolah lanjutan.
Jakarta ( Berita ) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan anak harus dilindungi dan dijauhkan dari semua lingkungan dan juga tindakan kekerasan baik fisik maupun non isik untuk menjamin tumbuh kembangnya yang baik.
“Selama beberapa tahun terakhir ini, dalam kaitan dengan anak-anak Indonesia, pada hakikatnya Pemerintah melaksanakan dua agenda utama, yaitu perlindungan dan pemberdayaan bagi anak-anak,” kata Presiden dalam peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di Teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu [29/08].
Kepala Negara menegaskan meski pemerintah menjalankan program perlindungan bagi anak dan juga mendorong pemberdayaan anak-anak, peran orang tua tetap penting dalam mendidik dan mendampingi tumbuh kembangnya anak. “Sebagai orang tua, kita berkewajiban untuk menjaga dan melindungi anak-anak kita dari berbagai bentuk kejahatan, kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,” kata Presiden.
Ditambahkannya,”Di samping itu, kita juga terus berupaya agar anak-anak tidak ditelantarkan, dan tidak mendapatkan sanksi hukuman yang tidak adil dan tidak tepat, kita juga perlu melindungi mereka dari pergaulan yang tidak baik.”
Goncangan budaya
Presiden mengatakan terkait dengan pemberdayaan anak, dalam arti luas adalah pemberian pendidikan dan pengembangan kepada anak-anak.
“Tidak kita sadari, saat ini orang tua sering dihinggapi oleh yang disebut goncangan budaya dan kejutan masa depan. Banyak orang tua yang menganggap anak-anaknya memiliki cara berpikir, pergaulan, ‘mind set’ dan lainnya yang menyimpang dari nilai-nilai yang seharusnya,” katanya.
“Pandangan seperti itu, sampai batas tertentu barangkali benar, tetapi pada sisi lain, juga bisa jadi ada permasalahan antara pemikiran orang tua,dengan masa di mana anak-anaknya berada sekarang ini. Dalam kaitan itu, orang tua tidak lagi tepat untuk sekedar mengatakan: ¿Jangan ini…! dan ¿Jangan itu…!kepada anaknya,” tambah Presiden.
Presiden menegaskan komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua harus selalu terjalin sehingga tidak hanya sekedar melarang namun juga bisa memberikan pemahaman kepada anak.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Teater IMAX Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah.
Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama Ketua Panitia Peringatan Hari Anak Nasional 2012 Menteri Agama Suryadharma Ali dan sejumlah menteri terkait mengikuti acara yang berlangsung pukul 10.00 WIB.
Puncak acara peringatan HAN 2012 kali ini dibagi ke dalam dua bagian, acara di dalam Teater Keong Mas yang dihadiri Presiden, Ibu Negara dan sekitar 700 undangan dan acara di luar Teater Keong Mas yang diikuti oleh 1200 peserta.
Dalam rangkaian acara yang berlangsung di dalam teater Keong Mas terdapat penyerahan penghargaan kepada mereka yang berjasa atas kemajuan anak Indonesia dan anak-anak berprestasi yang diserahkan oleh Menteri Agama selaku ketua panitia dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Ameliasari.
Juga akan dipentaskan operet Pelangi Anak Nusantara yang diperankan oleh siswa dari sejumlah madrasah, pesantren, anak berkebutuhan khusus dan anak dari daerah perbatasan.
Sementara itu untuk acara yang berlangsung di luar teater Keong Mas sejumlah kegiatan yang berlangsung adalah pembacaan dongeng bagi anak Indonesia oleh Pak Raden, dialog anak Indonesia bersama Gus Pur dan Pak Habudi serta pemberian penghargaan tokoh inspirasi dunia anak yang diberikan pada Pak Raden dan keluarga Bapak-Ibu Kasur, pentas musik dari Wali Band dan Baim.
Selain Presiden dan Ibu Negara, acara peringatan HAN 2012 juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komnas Perlindungan Anak, duta besar dan tokoh pendidik serta pemerhati kesejahteraan anak.
Selain acara puncak peringatan HAN 2012 yang dihadiri Presiden, peringatan HAN juga diramaikan sejumlah kegiatan antara lainlomba pidato dan penulisan materi khutbah tingkat MTs Se-DKI Jakarta, Kompetisi Sains Madrasah, Pentas Anak Berkebutuhan Khusus, Sayamwara Tripitaka Gatha, Pesperawi Nasional tingkat remaja dan One Day for Children Kementerian Sosial.
Pencegahan Kekerasan Harus Dilakukan Sejak Dini
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sikap tidak toleran dan mudah melakukan kekerasan bisa dicegah bila sejak usia anak-anak seseorang terbiasa memiliki pemahaman tentang kasih sayang dan kebaikan .
Presiden dalam acara peringatan Hari Anak Nasional 2012 di Jakarta, Rabu mengatakan orang tua sejak dini harus menanamkan benih-benih kemuliaan di dalam diri anak-anak sehingga saat dewasa tidak menjadi sosok yang mudah tersulut untuk melakukan tindakan anarkis dan tidak toleran. “Kita semua selayaknya memahami bahwa masa kanak-kanak adalah masa tanam yang sangat subur,” kata Presiden.
Kalau ditanam benih kebaikan, kasih sayang, dan benih kemuliaan, akan tumbuh menjadi anak-anak yang berkarakter unggul dan mulia. Tetapi sebaliknya, kalau hal-hal itu kita abaikan, maka justru benih-benih kekerasan dan kerusakan yang akan tertanam, kata Presiden.
Karena itu Kepala Negara menegaskan pentingnya peran orang tua dan semua pihak untuk menanamkan sejak dini pemahaman pada anak mengenai sikap-sikap anti kekerasan dan sifat toleransi terhadap perbedaan yang ada.
“Selanjutnya, kita juga harus memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penyiapan masa depan anak-anak kita. Investasi yang tepat dan kita lakukan untuk meningkatkan kualitas anak-anak akan menimbulkan siklus Positif pada periode berikutnya, kualitas kehidupannya akan lebih baik,” kata Presiden.
Sebaliknya, mengabaikan kualitas anak-anak, akan memunculkan siklus negatif, ini berarti bahwa kualitas kehidupan berikutnya akan suram, hal ini berlaku pada tingkat pribadi, keluarga, bahkan bangsa, paparnya.
Presiden juga mengajak orang tua untuk memenuhi semua hak-hak anak dan merawat anak dengan penuh kasih sayang yang pada gilirannya akan memberikan dampak yang baik pada perkembangan anak.
“Kita berkewajiban untuk memenuhi hak anak-anak kita, mari kita rawat dan asuh anak-anak kita dengan penuh kasih sayang dan penuh tanggung-jawab, utamanya bagi anak-anak kita yang berada pada usia emas, golden age, dari lahir hingga umur delapan tahun,” katanya.
Ditambahkan Presiden,”orang tua yang bijak, adalah orang tua yang memenuhi hak-hak anaknya, diantara sekian banyak hak anak adalah hak untuk memperoleh pendidikan, rasa aman, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Kita semua harus saling bekerjasama untuk memenuhi hak-hak anak kita.”
Lindungi Anak Dari Lingkungan Sosial Buruk
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan semua pihak untuk melindungi anak dari lingkungan sosial yang buruk, sehingga memiliki perkembangan mental dan wawasan yang baik sebagai salah satu modal kemajuan bangsa.
Dalam acara peringatan puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2012 di Teater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, Rabu, Presiden mengatakan dengan menjaga anak dari pengaruh lingkungan sosial yang buruk maka anak akan tumbuh dengan baik dan memiliki tenggang rasa serta kepekaan sosial.
“Di era global saat ini, kita harus memberikan lingkungan sosial, pendidikan, dan tata pergaulan yang ramah bagi anak-anak. Dengan cara itu, anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang menyongsong masa depan yang cerah,” ujar Presiden.
Kepala Negara mengatakan membimbing anak dengan lingkungan yang baik akan mendorong anak menjadi sosok dengan kepribadian dan karakter yang kuat saat dewasa.
“Untuk itulah, selain memberikan perhatian pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi anak-anak, pemerintah memberi ruang yang lebih besar pada program-program inovatif, yang dapat meningkatkan kecerdasan, kebugaran, dan
kesejahteraan anak-anak kita,” tegas Presiden.
Presiden menambahkan,”bagaimanapun, anak-anak kita di masa depan dihadapkan pada kompetisi global yang keras, karena itulah, kita dorong anak-anak kita untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan bidang kehidupan yang penting bagi masa depannya, baik itu sains dan teknologi bisnis dan ekonomi, maupun seni dan budaya, atau cabang profesi dan bidang kehidupan apapun.”
Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Anak Nasional 2012 dalam sambutannya mengatakan semua pihak harus ikut serta dalam upaya menyediakan lingkungan yang ramah bagi anak, memastikan tidak ada diskriminasi dan mendapatkan semua kebutuhannya.
“Semua anak harus terlindungi dari tindakan kekerasan mental sosial dan fisik, harus ada penyaluran sesuai minat bakat dan kemampuannya,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, juga diberikan penghargaan bagi dua siswa berprestasi masing-masing Naura Fathiyah siswa MTs 2 Pamulang Tangerang Selatan atas prestasi tingkat nasional di bidang Matematika.
Juga penghargaan diberikan pada Nurul Indriyani, siswi SMA Grobogan, Jawa Tengah, yang berprestasi sebagai motivator pencegahan pernikahan usia dini dan juga persamaan gender bagi anak perempuan.
Acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 dihadiri oleh menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu II dan juga sejumlah pejabat lainnya, tokoh pemerhati anak dan juga siswa-siswi sekolah dasar hingga sekolah lanjutan.
Sumber : http://beritasore.com
0 komentar:
Posting Komentar