Siapa yang tak kenal
Bung Karno? Ketika dilahirkan, beliau diberi nama Kusno Sosrodihardjo oleh
orangtuanya Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya
diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Dia lah Presiden pertama kita, dia lah
Bapak Proklamator kita, Bung Karno. Berikut ini adalah beberapa kata-kata bijak
dari beliau.
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari
akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)
“Tidak seorang pun yang
menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau
aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi
1956 Bung Karno)
“Jadikan deritaku ini
sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya.
Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya
adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)
“Apabila di dalam diri
seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun”. (Bung Karno)
“Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10
Nop.1961)
“Perjuanganku lebih
mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena
melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno
“Bangsa yang tidak
percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri
sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)
“……….Bangunlah suatu
dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno)
“Kita belum hidup dalam
sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat
elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)
“Janganlah mengira kita
semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis
di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan
sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)
“Firman Tuhan inilah
gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma
bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya
sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi,
1964 Bung
Karno)
“Janganlah melihat ke
masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk
menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi
1966, Soekarno)
“Apakah Kelemahan kita:
Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga
kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain,
padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966
Bung Karno)
“Aku Lebih suka lukisan
Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah
yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT
Proklamasi 1964 Bung Karno)
“Laki-laki dan perempuan
adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka
terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu
dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
Sumber : (Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)
0 komentar:
Posting Komentar